trio keong racun

trio keong racun

Rabu, 20 Oktober 2010

memahami fenomena HALO

HALO merupakan fenomena optik yang menampilkan bentuk cincin di sekitar sumber matahari (seperti berbentuk mata/optik) dan disekitarnya ada warna-warni seperti pelangi, terjadi lagi di kota Pontianak ibukota propinsi Kalimantan Barat, tepatnya hari Jum’at tanggal 11 Juni 2010 antara jam 09:30 – 11:30 wib.
Fenomena halo (lingkaran cahaya) alam seperti ini, sebelumnya juga pernah/sering terjadi di berbagai daerah dibelahan bumi ini, seperti di Bandung dan Jakarta, terjadi pada tanggal 27 September 2007 (info disini); di Sumatra Barat, tanggal 30 September 2009, setelah peristiwa gempa, fenomena optik ini berlangsung selama 2 minggu, dan diwaktu malam juga terjadi bulan purnama dengan cincinnya; di Tawau dan Pahang Malaysia juga pernah terjadi pada tahun 2008; di German pada tanggal 12 Desember 2004 terjadi fenomena “Halo” Bulan; bahkan fenomena halo Matahari ini sering juga terjadi di benua Eropa dan Amerika, 2 kali dalam seminggu.
Berikut adalah gambar-gambar yang berhasil diambil oleh teman-teman di kantor saat kejadian tersebut:



Bagaimana Hal ini Bisa Terjadi?
Halo, dalam bahasa dan tulisan Latin ἅλως, juga disebut sebagai nimbus atau gloriole. Merupakan fenomena optik yang menampilkan bentuk cincin di sekitar sumber cahaya. Di alam biasanya kita lihat saat bulan purnama atau saat matahari terang di siang hari.
Fenomena tersebut terjadi akibat refleksi dan refraksi cahaya matahari/bulan oleh kristal-kristal es yang terdapat di awan cirrus, awan yang terletak di tingkatan atmosfer yang disebut troposfer, sekitar 5-10 km dari permukaan bumi.
Halo adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya Matahari atau Bulan. Fenomena Halo adalah lingkaran seperti pelangi yang mengelilingi matahari. Halo adalah fenomena yang lebih sering terjadi di langit.
Pada umumnya halo melibatkan putaran radius 22° halo dan sundogs (Parhelia). Dalam gambar diatas, menunjukan matahari di kelilingi oleh 22° halo dan dilambungi (sisi) oleh sundogs. Parhelic circle adalah biasan cahaya kristal yang melepasi sundogs dan mengelilinginya. Kadangkala ia melapisi keseluruhan ruang langit dalam latitut yang sama dengan matahari. Pembinaan tangen ketinggian dan rendah (Upper Tangent arc and Lower Tangent arc) menyentuh secara terus dengan 22° halo sama ada di atas atau dibawah matahari. Pembuatan Lengkungan (Circumzenithal arc) akan terjadi di atas kristal tersebut.
Radius 22° gerhana matahari tidak kelihatan. Ia seperti helaian yang berlapis-lapis atau habuk pada permukaan awan cirrus yang nipis. Awan ini sejuk dan mengandungi ais kristal walaupun pada iklim yang sangat panas.
Gerhana matahari sangat besar. Ia selalu mempunyai diameter yang sama dalam posisinya di langit. Kadang-kadang hanya sebahagian sahaja yang muncul. Semakin kecil cincin cahaya yang terbias muncul mengelilingi matahari atau bulan dihasilkan oleh corona dari lebih banyak titisan air daripada dibiaskan oleh ais kristal. Ia tidak mengaitkan bahawa hujan akan turun.

Saat awan cirus hanya merefleksikan dan merefraksikan cahaya matahari, biasanya halo yang terbentuk hanya cincin yang tak berwarna. Namun jika pada sudut yang tepat, bisa terjadi juga dispersi sehingga cincin yang terjadi juga berwarna seperti halnya pelangi. Contoh refraksi yang sederhana adalah saat anda melihat sedutan dalam gelas berisi air terlihat patah, atau permukaan dasar kolam yang terlihat menjadi lebih dekat ke permukaan daripada yang sebenarnya.
Refleksi yang terjadi saat cahaya melewati titik air, es atau kristal yang transparan hanya terjadi pada sudut tertentu saja. Sudut ini ditentukan oleh index refraksi medium tersebut. Contoh sederhana saat kita melihat akuarium pada sudut tertentu kaca akuarium yang tembus pandang tiba-tiba menjadi cermin, memantulkan bayangan isi akuarium.
Pada gambar dibawah ini, juga terlihat adanya halo pada cahaya lampu di daerah yang bersalju:

Klik gambar untuk melihat animasi halo
Fenomena Halo, Fenomena Biasa
Prakirawan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Susi Susiana, menyebutkan bahwa fenomena halo merupakan fenomena biasa yang bisa terjadi di seluruh muka bumi.
Bulatan halo di langit terbentuk karena adanya reaksi optik ketika sinar matahari dibiaskan kristal-kristal air pada lapisan awan tipis cirrus.
“Fenomena alam itu lumrah dan bisa terjadi di mana saja, seperti pelangi mengelilingi matahari atau bulan. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan cuaca,” kata Susiana saat menghadiri Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-60 tahun 2010 di Lembang Kabupaten Bandung.
Ia menyebutkan, fenomena halo mungkin jarang terjadi di daerah tropis, namun di belahan bumi Eropa fenomena itu sering terjadi.
Halo, selain terjadi dalam bentuk lingkaran penuh dengan bagian pinggit berbingkai warna pelangi, juga bisa terjadi dalam lingkaran separuh dengan pusat pada cahaya matahari.
Susiana menyebutkan, bila ingin melihat halo, kedua mata harus dilindungi dari pancaran sinar matahari.
“Jangan sesekali terlalu lama memandang halo, kalau perlu memakai kacamata hitam atau tiga dimensi, hindari kilauan pada kaca atau cermin,” katanya.
Khusus bagi mereka yang hendak mengambil foto dengan menggunakan kamera single lens reflex (SLR), sebaiknya tidak langsung membidik melalui kotak bidik ke arah halo, karena cahaya matahari akan masuk ke dalam lensa fokus dan bisa merusak retina mata.
Merenungi Fenomena Matahari
Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an surat Asy Syams ayat 1 – 10, yang artinya:
  1. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
  2. Demi bulan ketika mengiringinya,
  3. Demi siang ketika menampakkannya,
  4. Demi malam ketika menutupinya,
  5. Demi langit dan (Allah) yang membangunnya,
  6. Demi bumi dan (Allah) yang menghamparkannya,
  7. Demi jiwa dan (Allah) yang menyempurnakannya,
  8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa kefasikan dan ketakwaan,
  9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu,
  10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya,
Bila kita baca dan renungkan ayat-ayat pendek surat Asy-Syams tersebut, terasa ada nuansa ”psiko-astronomis” (kalau boleh saya sebut demikian) yang sangat kuat. Allah bersumpah untuk menjadi perhatian hamba-hamba-Nya dengan menyebut fenomena-fenomena astronomis yang diakhiri dengan fenomena kejiwaan.
Banyak makna bisa diungkap dari fenomena astronomis itu yang mungkin jarang kita renungkan untuk menyucikan jiwa kita. Misalnya, matahari sesaat setelah terbit yang disebut di awal surat.
Matahari di kaki langit tampak lebih besar daripada ketika berada di atas kepala. Padahal, ukuran piringan matahari itu tidak berubah, selain efek refraksi atmosfer yang menyebabkannya tampak sedikit lonjong. Besarnya sekitar setengah derajat atau kira-kira setengah lebar ujung telunjuk bila direntangkan ke depan sepanjang lengan.
Pola pikir manusia yang bersifat nisbi menyebabkan kesan besarnya matahari di kaki langit. Ketika itu matahari tampak besar karena dibandingkan dengan latar depan pepohonan, bangunan, atau benda lainnya yang tampak kecil di kejauhan. Demikianlah, jiwa manusia cenderung merasa diri besar, kuat, kaya, pandai, atau terhormat karena membandingkannya dengan yang kecil, lemah, miskin, bodoh, atau jelata.
Matahari ketika tengah hari tampak kecil karena dibandingkan dengan langit yang luas. Demikian pula pola pikir yang nisbi akan membawa kita sampai pada kesimpulan diri kita kecil, lemah, miskin, bodoh, atau terhina bila kita menyadari ada yang lebih besar, lebih kuat, lebih kaya, lebih pandai, dan lebih terpuji.
Itulah ”psiko-astronomis” fenomena matahari. Memang, fenomena alam dengan proses spesifik yang disebut di dalam Surat Asy Syams kaya akan pelajaran untuk direnungkan. Matahari sebagai objek sentral pada empat ayat pertama tampaknya dijadikan perlambang untuk perenungan.
Matahari memberikan sinar pada bulan yang mengiringinya sehingga manusia bisa menentukan penanggalan qamariyah. Matahari memberikan cahaya terang dan kehangatan pada siang hari sehingga manusia bisa beraktivitas. Matahari bersembunyi di balik horizon pada malam hari agar manusia bisa beristirahat.
Perenungan fenomena alam semestinya membimbing kearah penyucian jiwa, menyadari kenisbian manusia. Sifat dan sikap takabur merupakan pengotor jiwa yang bisa muncul dalam bentuk sikap otoriter, diskriminatif, dan menindas.
Imam Ghozali pernah berpesan, jadilah Muslim seperti matahari. Ia bersinar karena kualitas pribadinya. Dan ia mampu menerangi dan menghangatkan sekitarnya. Mampu memberi manfaat bagi masyarakatnya.

Rabu, 06 Oktober 2010

Justin Bieber Bukan Phedofilia Berusia 51 Tahun

Berita itu hanya rekaan The Onion
( Penulis : Sekar Seruni )
Foto: Getty Images/ Kevin Winter

Hebohnya berita soal Justin Bieber yang dikabarkan sebagai pria phedofilia berusia 51 tahun, sepertinya hanya sebuah guyonan belaka yang diberitakan oleh The Onion.
The Onion memang sebuah website berita di Amerika yang menyajikan berita parodi, baik nasional maupun internasional. Dan, berita soal penyamaran Michael Cote yang memakai topeng karet serta wig untuk menjadi Justin Bieber itu hanyalah berita rekaan mereka.
So , sepertinya para beliebers bisa bernafas lega, ternyata Justin Bieber bukanlah seorang phedofilia. Tenang saja, Bieber masih tetap menjadi bocah 16 tahun yang siap menelurkan karya-karya spektakuler dan akan selalu digandrungi para remaja kok.
Foto: Getty Images/ Kevin Winter

Senin, 04 Oktober 2010

misteri mobil jalan sendiri. . .
Liputan6.com, Madinah: Banyak fenomena alam yang tak dapat dijelaskan akal sehat. Umpamanya di daerah zona putih, sekitar 60 kilometer dari Madinah, Arab Saudi. Ada satu jalan di mana mobil tetap bisa melaju tanpa harus diinjak pedal gasnya. Bahkan saat menanjak pun mobil terus berjalan dengan kecepatan bisa sekitar 70 kilometer per jam. Sewaktu mesin mobil dimatikan, mobil tetap melaju!

Cukup mudah mencapai zona putih. Kawasan ini bisa dicapai sekitar setengah jam saja. Sebelum menuju zona putih, lebih dulu melewati Jabal Uhud, terkenal di zaman Nabi Muhammad SAW sebagai lokasi perang antara pasukan muslim dan kaum kafir.

Kala memasuki zona putih, masih banyak masyarakat Badui yang mendiami tenda-tenda. Sebagian warga Badui telah ada yang membuka toko. Ini cukup unik sebab mereka biasanya berusaha dalam bidang peternakan khususnya onta. Apalagi, mereka dikenal sebagai suku nomaden yang suka berpindah-pindah. Agaknya pembukaan toko dilakukan, sebab warga Baduy yakin di masa datang daerah ini akan banyak dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan jalan yang bisa menggerakkan mobil hingga mencapai sekitar 15 kilometer.

Reporter SCTV sempat naik taksi untuk membuktikan kebenaran cerita ini. Sewaktu mesin menyala dan persneling di posisi normal, ternyata mobil tetap bergerak tanpa diinjak pedal gasnya. Mobil berjalan pelan dan makin lama bertambah kencang hingga kecepatan mencapai 70 kilometer per jam. Bahkan kala mesin mobil dimatikan, mobil tetap melaju kencang saat naik tanjakan. Setelah menempuh lebih dari 15 kilometer, perlahan mobil mengurangi kecepatan. Sewaktu tiba di bendungan air yang berada di sisi kanan jalan, mobil akhirnya berhenti di jalan menurun.

Menurut M. Hikam dari biro perjalanan Maktour, keajaiban alam ini telah berlangsung cukup lama. Diperkirakan keajaiban alam ini telah berusia ratusan tahun. Mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Kota Mekah ini menyebutkan pemerintah Arab Saudi pernah melakukan penelitian atas fenomena. Namun hingga kini belum diketahui hasilnya.( sumber liputan6com)

sekilas tentang geografi

GEOGRAFI

Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang pernah disebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of sciences) mengalami pasang-surut peranannya untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan. Apabila geografi tetap ingin berperan dalam memberikan sumbangan pemikiran dalam kebijakan pembangunan, geografi harus mempunyai konsep inti, metodologi dan aplikasi yang mantap.
Pada pembahasan kali ini juga disertakan makalah bertujuan untuk menelusuri konsep inti geografi yang sesuai untuk dikembangkan di Indonesia untuk mendasari kompentensinya, khususnya dalam bidang geografi fisik. Pemisahan geografi fisik dan geografi manusia yang tinggi kurang mencirikan jati diri geografi, dan jika kecenderungan pemisahan tersebut semakin berlanjut jati diri geografi akan pudar dan akan larut dalam disiplin ilmu lainnya, dan bahkan kita akan kehilangan sebagian dari kompetensi keilmuan geografi.

PETA

Pengertian Peta – Jenis, Macam, Bentuk, Warna, dan Syarat Membuat Peta, Atlas atau Globe / Bola Bumi – Bahas Pelajaran Geografi
Dapat Dikatakan, Peta merupakan media utama dalam belajar ataupun mengajarkan geografi, karena dari pengertiannya, geografi merupakan gambaran tentang bumi. Untuk lebih mengetahui apa itu peta, mari kita bahas secara terperinci mengenai apa dan bagaimana itu peta?
A. Arti, Pengertian atau Definisi Peta
Peta adalah gambar atau lukisan keseluruhan atau pun sebagian permukaan bumi baik laut maupun darat.
B. Macam-Macam atau Jenis-Jenis Peta
Peta dapat diklasifikasi menjadi dua / 2 jenis, yakni :
1. Peta Umum
Peta umum adalah peta yang manampilkan bentuk fisik permukaan bumi suatu wilayah. Contoh : Peta jalan dan gedung wilayah DKI Jakarta.
2. Peta Khusus
Peta khusus adalah peta yang menampakkan suatu keadaan atau kondisi khusus suatu daerah tertentu atau keseluruhan daerah bumi. Contohnya adalah peta persebaran hasil tambang, peta curah hujan, peta pertanian perkebunan, peta iklim, dan lain sebagainya.

C. Pembagian Peta
1. Peta Luas
Peta luas adalah peta yang menggambarkan suatu daerah yang luas seperti peta dunia, peta daerah amerika utara, peta benua, peta samudera, peta kutub utara dan kutub selatan, dsb.
2. Peta Sempit
Peta sempit adalah peta yang hanya menampilkan sebagian kecil suatu area. Contoh peta sempit yaitu peta desa atau pedesaan, peta kota atau perkotaan, peta gorong-gorong kampung, peta gedung, denah rumah, dan lain sebagainya.

D. Bentuk Lain Dari Peta
1. Atlas
Atlas adalah gabungan dari beberapa peta yang dikumpulkan dalam sebuah buku yang memiliki judul atlas serta jenis-jenis atlas yang ada di buku tersebut.
2. Globe
Globe atau Bola Dunia adalah suatu bentuk tiruan bola bumi yang dibuat dalam skala yang kecil untuk dapat lebih memahami bentuk asli planet bumi.

E. Berbagai Macam dan Jenis Warna Peta Beserta Artinya / Arti Warna Pada Peta
1. Warna Laut
- hijau : 0 – 200 meter dpl / ketinggian
- kuning : 200 – 500 meter dpl / ketinggian
- coklat muda : 500 – 1500 meter dpl / ketinggian
- coklat : 1500 – 4000 meter dpl / ketinggian
- coklat berbintik hitam : 4000 – 6000 meter dpl / ketinggian
- coklat kehitam-hitaman : 6000 meter dpl lebih / ketinggian

2. Warna Darat
- biru pucat : 0 – 200 meter / kedalaman
- biru muda : 200 – 1000 meter / kedalaman
- biru : 1000 – 4000 meter / kedalaman
- biru tua : 4000 – 6000 meter / kedalaman
- biru tua berbintik merah : 6000 meter lebih / kedalaman

F. Syarat-Syarat yang Wajib Ada Pada Peta
1. Judul peta
2. Skala peta
3. Lambang Peta : jalan, sungai, ibu kota, pelabuhan, batas wiayah, dll
4. garis pinggir peta
5. Petunjuk arah mata angin : utara, selatan, timur, barat , dll

G. Jenis Skala Pada Peta
Pengertian atau definisi : Skala peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya dengan satuan atau tehnik tertentu.
1. Skala angka / skala pecahan
Contohnya seperti 1 : 1000 yang berarti 1 cm di peta sama dengan 1000 cm jarak aslinya di dunia nyata.
2. Skala Satuan
Misalnya seperti 1 inchi to 5 miles dengan arti 1 inch di peta adalah sama dengan 5 mil pada jarak sebenarnya.
3. Skala Garis
Skala garis menampilkan suatu garis dengan beberapa satuan jarak yang menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak yang ada.

H. Proyeksi Pada Peta
Proyeksi peta adalah suatu teknik pemindahan gambar peta ke berbagai macam bentuk peta. Beberapa jenis-jenis proyeksi peta :
1. Proyeksi Mercator
2. Proyeksi Silinder
3. Proyeksi Mollowide
4. Proyeksi Kerucut

Sabtu, 02 Oktober 2010

welcome to my ipin blog.....

Tepat jam Tiga Nanti

Seorang lelaki berpakaian jas lengkap dan perlente sedang berjalan kaki menuju ke suatu tempat, ketika secara tiba-tiba seorang anak muncul di hadapannya dan bertanya:
“Maaf om, bole tanya kan?. Sekarang ini jam berapa sih?”
Lelaki tersebut melipat lengan kirinya di depan dada, melihat jam tanganya dan berkata:
“Sekarang jam tiga kurang seperempat.”
Si anak mengucapkan terima kasih, lalu berkata:” Tepat jam tiga nanti om boleh mencium pantat saya.” katanya sambil melarikan diri.
Lelaki perlente tersebut merasa dilecehkan dan mengejar si anak untuk memberi pelajaran.
Ketika sedang berlari mengejar, seorang rekan kantor menghentikanya.
“Ada apa kamu lari-lari begitu?” tanya rekan tersebut.
Sambil menunjuk si anak, lelaki perlente bercerita:” Anak itu bertanya jam berapa, lalu aku jawab jam tiga kurang seperempat,..eeee.. dia bilang jam tiga tepat aku boleh mencium pantatnya.”
Temannya melihat jam dan berkata:”Lho, masih sepuluh menit lagi, kenapa buru-buru?”


Hukuman Ringan Untuk Pemerkosa



Ada seorang pemuda abis nonton blue film. Mungkin karena nafsunya udah tinggi…akhirnya dia nekat memperkosa seorang mahasiswi yang baru pulang kuliah.
Tapi si pemuda dibayangi perasaan bersalah dan penyesalan, yang akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
Selama di tahanan dia terus berpikir… mungkin dia akan ditahan selama puluhan tahun dan disiksa berat.
Pada hari persidangan.
Hakim: “Anda telah bersalah menghancurkan masa depan seorang mahasiswi… hukumannya… tiga bulan penjara…….”
Si pemuda antara kaget dan senang….karena nggak mengira  hukumannya cuman 3 bulan penjara.
Tapi tiba-tiba hakimnya melanjutkan: “Dengan catatan, alat yang dipakai melakukan kejahatan akan disita oleh negara…”